Seluk beluk angkutan truk apalagi buat truk besar dalam hal muatan ternyata celahnya banyak. Truk tronton normalnya bisa mengangkut sampai 30 ton, tapi bisa dibuat lebih sedikit atau kurang sedikit. Sehingga yang punya truk juga tidak terasa, tapi coba kalau dihitung muatan tambahan 2 ton itu berat sekali lo. Ongkosnya juga kan mahal kalau mengangkut 2 ton misal untuk jarak Jakarta - Cirebon.
Nah angkutan barang seperti ini di Pabrik sangat disukai karena bagi pabrik sangat menguntungkan, dalam hal menurunkan ongkos angkut. Memang kita bersaing tetapi dalam masa masa tertentu muatan seperti itu sedikit demi sedikit akan ditinggalkan. Terutama jika sudah ketemu muatan yang lebih ringan dan stabil. Semua pengusaha truk akan berpikiran yang sama jadi bagi pabrikan juga harus memikirkan hal tersebut.
Buat truk yang sangat banyak muatannya misalnya Dump Truk ini sangat murah karena biasa memuat dengan berat antara 40 sampai 50 ton, Waoooo. Coba kalau dihitung dengan harga per ton tentu akan murah sekali, akibatnya banyak sekali rongsokan Dump Truk di daerah jawa, maupun sumatra yang sering memuat dengan tonase sangat tinggi. Harga jual barang bekasnya pun harga banting, sebaiknya gak usah dibeli lah kalau Dump Truk.
Permasalahannya adalah truk jarang dikontrol sama yang punya truk, sehingga sopir semaunya memasang tarif dan memuati truknya. Harga sewa truk angkutan barang jadi sangat murah karena sopir notabene bukan yang punya truk bisa memainkan harga. Kondisi seperti ini membuat celah bagi para expidisi miskin tapi gak punya truk bikin usaha angkutan barang, karena bisa nego langsung dengan sopir.
No comments:
Post a Comment